Minggu, 13 April 2014

Pengalaman Stres





Menentukan Universitas
Pada waktunya kelulusan SMA tiba saya bingung akan melanjutkan kuliah dimana, ada teman saya yang mengusulkan kerja, untuk ngerasain rasanya kerja itu kaya gimana, kan enak bias pegang uang sendiri, saat itu saya mulai terpengaruh oleh ajakan teman saya. Tapi saya berpiki, bias kerja apa saya nanti dengan lulusa SMA saja, pasti tidak mudah. Apalagi saat-saat ini mencari pekerjaan itu sulit. Lalu saya berpikir kalau saya menunda untuk kuliah nanti saya malah telanjur bosan dan malas belajar lagi. Pada saat itu juga saya menelpon orang tua saya untuk meminta pendapat, sebaiknya saya kerja atau kuliah. Ketika saya menelpon mamah saya, beliau bilang “lanjut aja kuliah,emang kamu bias kerja apa”? , “ kalau kerjanya diPT mendingan jangan deh, kerjanya berat kamu ga akan sanggup.” Iya juga si batin saya bilang seperti itu,. Okelah saya akan medaftar kuliah.
Tiga hari terakhir untuk kesempatan pendaftaran SNMPTN, saya memutuskan untuk mendaftar. Ketika akan mendaftar saya bingung lagi, karena jurusan mana yang saya akan pilih begitu juga dengan kampusnya. Setelah dipertimbangkan saya memilih jurusan biologi karena saya berasal dari ipa, setikdaknya nyambung dengan jurusan saya ketika sekolah. Tapi didalam hati saya, saya juga ingin masuk jurusan psikologi. Entah kenapa, saya tertarik dengan jurusan tersebut, karena saya kasihan setiap melihat orang gila yang dijalanan. Saya prihatin sekali terhadap mereka, yang dipikiran saya, mungkinkah saya bias menyembuhkan mereka, walaupun saya bukan seorang dokter. Saya suka memeperhatikan orang, mendengar curhatan mereka. Dan bahkan saya bias mengeluarkan kata-kata nasehat kepada orang yang cerita dengan saya. Yang terkadang saya juga tidak habis pikir saya bisa mengatakan kata-kata itu. Tapi kata-kata saya didengarkan dan dicoba, itu yang membuat saya senang kalau saya bisa membantu.
Tapi saya tidak tahu sepenuhnya tentang psikologi. Saya putuskan saya mendaftar SNMPTN dengan jurusan biologi UIN dan UNJ. Dengan pikiran, setidaknya jika saya lolos, saya bisa mempertanggung jawabkan atas pilihan saya, karena saya pernah belajar biologi sebelumnya.
Dan ketika pengumuman SNMPTN keluar,ternyata saya tidak lolos. Astagfirullah detik itu juga saya bingung, pusing tidak tau akan melanjutkan study kemana lagi. Lalu saya menelpon mamah lagi, saya beritahu beliau bahwa saya tidak lolos, dan saya bingung harus kuliah dimana lagi. Beliau hanya bilang “ teserah sendy aja mau kuliah dimana, kan kamu yang menjalaninya, mamah Cuma bisa dukung dan doain yang terbaik buat kamu, kamu udah besar jadi sudah tau harus gimana.” Saya berpikir keras untuk hal ini, agar saya tidak salah memilih. Saya putuskan untuk bertanya-tanya dengan senior saya yang sudah kuliah.
Saya berpikir,mungkin saya tidak lolos karena saya memilih biologi pada saat mendaftar SNMPTN. Padahal jelas-jelas didalam hati, saya ingin dan penasaran dengan psikologi. Saya putuskan saya memilih perguruan tinggi swasta dan memilih jurusan psikologi.
Tiga pilihan universitas sudah saya pegang, YARSI, GUNADARMA atau YAI. Tapi saya masih bingung lagi, yang mana yang harus saya pilih, kampusnya juga lumayan jauh dari tempat kosan saya. Dua hari saya hanya memikirkan kampus yang mana yang akan saya pilih. Sampai-sampai saya tidak bisa tidur, tidak nafsu makan. Dan pada akhirnya, ketika adzan maghrib berkumandang saya keingetan untuk shalat istiqhoroh. Malamnya sehabis shalat isya saya langsung shalat istiqhoroh, setelah selesai saya langsung tidur. Dan ternyata ketika saya akan tidur, saya dibayang-bayangin kampus gunadarma, hanya itu yang terlintas dipikiran saya. Sampai saya bangun subuh-subuh yang saya inget Cuma gunadarma. Saya yakin bahwa itu pilihan terbaik saya bahwa Allah telah mengilhamkanNYA lewat pikiran-pikiran itu.
Hingga sianggnya saya telpon mamah saya, minta izin untuk mendaftar di gunadarma. Setelah itu saya ke kampus gunadarma untuk mendaftar jurusan psikologi.
Allhamdulillah diridhoi oleh Allah dan diringankan setiap kesulitan-kesulitan tugas yang diberikan oleh dosen. Berkat shalat istiqhoroh tujuan dan pilihan saya terjawab. Semoga saya bisa mempertanggung jawakan atas pilihan saya dengan baik, dan lulus pada tepat waktunya. aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar